Harapan Anak Bangsa Indonesia
Elfira
Agutin
Pendidikan adalah awal dari sebuah harapan
Segenap dan tumpah darah yang menjunjung tinggi
derajatnya
Tanpanya negeri ini terjajah oleh Belanda
Jika pendidikan masih akan di anggap rendah
Hancurlah harapan dan cita cita anak bangsa
Pendidikan
wajib di junjung tinggi
Mereka
mempunyai hak untuk menuntutnya
Setidaknya
kau berikan mereka pindidikan yang bebas
Kami bukanlah konglomerat
Yang mampu membayar dengan segala uang
Kami hanyalah manusia
Yang hidup sebatang kara
Kami
mempuyai hak atas pendidikan
Pendidikan
yang telah menjunjung tinggi derajatnya
Pahlawan
Ki Hajar Dewantara dan Ibu kita Kartini
Hargailah
perjuangan dan jasanya
Junjunglah cita cita dan harapannya
Jangan jadikan sebuah mimpi
Mimpi sebatas khayalan
Yang terbang tanpa sayap
Jawablah
curahan hati meraka
Yang
inginkan bersekolah
Dalam
hatinya berkata
Aku
ingin sekolah
Maha Pencipta Semesta
Elfira Agustin
Tuhan kau adalah kekuatan dan perisaiku betahta
Kau ciptakan bola dunia dari alam semestamu
Kau berikan anugerah terindah dari kaum adam dan
hawa
Andai mereka tau...
Kemurkaan dunia berserta isinya
Kelak tertiup oleh guncangan sangkar kalahmu
Mereka tak menyadarinya
Kaulah sang pencipta alam semesta
Saat tanah mereka tenggelam oleh butiran ulat
Yang menggerogoti tubuh manusia
Termakan oleh kemurkaannya
Tak ada ampun baginya yang tercium api neraka
jahannah
Hanya sekadar membasmi..
Seluruh dosa yang kau nodai dengan maksiat
Detik Detik Akhir Ramadhan Terakhirmu
Elfira
Agustin
Andai ini adalah akhir dari kebangkitan umatmu.
Wahai insan, renunglah jiwa dan hatimu.
Wahai qalbu, bukalah pintu hatimu.
Wahai aqal, berpikirlah sampai kapan hidupmu.
Kau akan berada pada tempat yang paling gelap
diantara yang gelap.
Maka terangilah dengan cahaya Tahjud.
Kau akan berada pada tempat yang sempit.
Maka luaskanlah dengan Silaturahmi.
Kau akan berada pada tempat yang sepi nan sunyi.
Maka ramaikanlah dengan perbanyak baca Al-Qur’an.
Kau akan terjepit dalam kubur hingga hancur.
Maka bebaskanlah dengan Shalat.
Kau akan terendam pada cairan api neraka.
Maka bebaskanlah dengan Puasamu.
Kau adalah tempat Munkar dan Nakir bertanya.
Maka jawablah dengan perbanyak ucapan kalimat
“Lailahailallah”
Bertobatlah wahai umat Muhammad.
Kau akan mendapatkan pengampunan.
Jikalah takdir tak kuasa memanggilmu.
Inilah detik detik akhir dari Ramadhan
Terakhirmu…
Andai Hidup Seperti Kopi
Elfira
Agustin
Sehangat
air yang larut dalam api.
Selembut
bubuk kopi nan gula yang manis.
Teradu
dalam kesatuan cita rasa.
Malam
singgah saat bintang nan bulan meneranginya.
Disanalah
teman untuk menjadi curahan hati
Yang
amat larut dalam kesedihan.
Rasa
yang larut dalam kesedihan.
hilanglah
dengan setetes ramuan air hitam, nan coklat.
Rasa
yang menyatuhkan hati oleh buaian secantik cangkir mawar.
Terhauskan
olehnya bersama rembulan malam.
Habislah
sudah, matilah rasa.
Tak
ada hati yang lubuk di dalam launan sepi nan sunyi.
Andai
hidup seperti kopi yang lembut.
Mengalir
di dalam dada.
Menyejukkan
hati di pagi hari.
Membawa
kedamaian dan rasa cinta.
Hidup
ini kan menjadi singgah di dalam surga.
Rasanya,
bentuknya, kelembutannya.
Kurasakan
sebagai tanda perdamaian dunia.
Di
dalam mimpi khayalan surga.
Bersama
kunang-kunang malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar