Senin, 27 Juni 2016

Kumpulan Puisi @Elfiragustin21


Harapan Anak Bangsa Indonesia
Elfira Agutin

Pendidikan adalah awal dari sebuah harapan
Segenap dan tumpah darah yang menjunjung tinggi derajatnya
Tanpanya negeri ini terjajah oleh Belanda
Jika pendidikan masih akan di anggap rendah
Hancurlah harapan dan cita cita anak bangsa
            Pendidikan wajib di junjung tinggi
            Mereka mempunyai hak untuk menuntutnya
            Setidaknya kau berikan mereka pindidikan yang bebas
Kami bukanlah konglomerat
Yang mampu membayar dengan segala uang
Kami hanyalah manusia
Yang hidup sebatang kara
            Kami mempuyai hak atas pendidikan
            Pendidikan yang telah menjunjung tinggi derajatnya
            Pahlawan Ki Hajar Dewantara dan Ibu kita Kartini
            Hargailah perjuangan dan jasanya
Junjunglah cita cita dan harapannya
Jangan jadikan sebuah mimpi
Mimpi sebatas khayalan
Yang terbang tanpa sayap
            Jawablah curahan hati meraka
            Yang inginkan bersekolah
            Dalam hatinya berkata
            Aku ingin sekolah

Maha Pencipta Semesta      
Elfira Agustin

Tuhan kau adalah kekuatan dan perisaiku betahta
Kau ciptakan bola dunia dari alam semestamu
Kau berikan anugerah terindah dari kaum adam dan hawa
Andai mereka tau...
Kemurkaan dunia berserta isinya
Kelak tertiup oleh guncangan sangkar kalahmu
Mereka tak menyadarinya
Kaulah sang pencipta alam semesta
Saat tanah mereka tenggelam oleh butiran ulat
Yang menggerogoti tubuh manusia
Termakan oleh kemurkaannya
Tak ada ampun baginya yang tercium api neraka jahannah
Hanya sekadar membasmi..
Seluruh dosa yang kau nodai dengan maksiat

Detik Detik Akhir Ramadhan Terakhirmu
Elfira Agustin

Andai ini adalah akhir dari kebangkitan umatmu.
Wahai insan, renunglah jiwa dan hatimu.
Wahai qalbu, bukalah pintu hatimu.
Wahai aqal, berpikirlah sampai kapan hidupmu.
Kau akan berada pada tempat yang paling gelap diantara yang gelap.
Maka terangilah dengan cahaya Tahjud.
Kau akan berada pada tempat yang sempit.
Maka luaskanlah dengan Silaturahmi.
­Kau akan berada pada tempat yang sepi nan sunyi.
Maka ramaikanlah dengan perbanyak baca Al-Qur’an.
Kau akan terjepit dalam kubur hingga hancur.
Maka bebaskanlah dengan Shalat.
Kau akan terendam pada cairan api neraka.
Maka bebaskanlah dengan Puasamu.
Kau adalah tempat Munkar dan Nakir bertanya.
Maka jawablah dengan perbanyak ucapan kalimat “Lailahailallah”
Bertobatlah wahai umat Muhammad.
Kau akan mendapatkan pengampunan.
Jikalah takdir tak kuasa memanggilmu.
Inilah detik detik akhir dari Ramadhan Terakhirmu…

Andai Hidup Seperti Kopi
Elfira Agustin

Sehangat air yang larut dalam api.
Selembut bubuk kopi nan gula yang manis.
Teradu dalam kesatuan cita rasa.
Malam singgah saat bintang nan bulan meneranginya.
Disanalah teman untuk menjadi curahan hati
Yang amat larut dalam kesedihan.
Rasa yang larut dalam kesedihan.
hilanglah dengan setetes ramuan air hitam, nan coklat.
Rasa yang menyatuhkan hati oleh buaian secantik cangkir mawar.
Terhauskan olehnya bersama rembulan malam.
Habislah sudah, matilah rasa.
Tak ada hati yang lubuk di dalam launan sepi nan sunyi.
Andai hidup seperti kopi yang lembut.
Mengalir di dalam dada.
Menyejukkan hati di pagi hari.
Membawa kedamaian dan rasa cinta.
Hidup ini kan menjadi singgah di dalam surga.
Rasanya, bentuknya, kelembutannya.
Kurasakan sebagai tanda perdamaian dunia.
Di dalam mimpi khayalan surga.
Bersama kunang-kunang malam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar