Kamis, 17 September 2015

Pengertian drama, jenis drama dan unsur drama

Drama berasal dari kata Yunani, draomai yang berarti berbuat, bertindak, bereaksi, dan sebagainya. Jadi, kata drama dapat diartikan sebagai perbuatan atau tindakan. Seraca umum, pengertian drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor. Pementasan naskah drama dikenal dengan istilah teater. Dapat dikatakan bahwa drama berupa cerita yang diperagakan para pemain di panggung. Selanjutnya, dalam pengertian kita sekarang, yang dimaksud drama adalah cerita yang diperagakan di panggung berdasarkan naskah. Pada umumnya, drama mempunyai dua arti, yaitu drama dalam arti luas dan drama dalam arti sempit. Dalam arti luas, pengertian drama adalah semua bentuk tontonan yang mengandung cerita yang dipertunjukkan di d
 Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu drama baru dan drama lama.
1. Drama Baru / Drama Modern
Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada mesyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.

2. Drama Lama / Drama Klasik
Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya.


epan orang banyak. Dalam arti sempit, pengertian drama adalah kisah hidup manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan ke atas panggung.
Jenis-Jenis Dram berdasarkan lakon penyajian :
*Tragedi : Drama yang ceritanya sedih penuh pengalaman
*Komedi : Drama yang lucu dan menggelitik dan penuh keceriaan
*Tragedi Komedi : Drama yang ceritanya ada yang sedih dan ada yang lucu
*Opera : Drama yang mengadu musik dan nyanyian
*Melo Drama : Drama yang dialognya diuraikan dengan melodi atau musik
*Farce : Drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhya dagelan
*Tablo : Drama yang mengutamakan gerakan dan pemain tidak berdialog
*Sendratari : Gabungan antara seni drama dan seni tari

Jenis Drama Berdasarkan tempat  atau penanggung :
*Drama Panggung : Drama yang dimainkan diatas panggung
*Drama  Radio : Drama yang tidak bisa diraba dan dilihat tetapi bisa didengarkan oleh para penikmatnya
*Drama Televisi : Drama yang nyaris sama dengan drama panggung yang tidak bisa di raba
*Drama Film : Drama yang biasa menggunakan layar lebar
*Drama wayang : Drama yang diiringi dengan pagelaran wayang
*Drama boneka : Drama yang para tokohnya diilustrasikan dengan boneka dan dimainkan oleh beberapa orang

 
Jenis Drama Berdasarkan Ada atau tidaknya naskah drama :
 *Drama Tradisional : tontonan drama yang tidak menggunakan naskah
*Drama Modern : tontonan drama menggunakkan naskah

Unsur-unsur drama
  •  Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama
  • Alur yaitu jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama mulai babak pertama hingga babak terakhir
  • Tokoh drama atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama atau peran utama disebut primadona sedangkan peran pembantu disebut figuran
  • Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Watak protagonis adalah watak (periku) baik yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : penyabar, kasih sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah, baik hati dan sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku) jahat yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan sebagainya
  • Latar atau setting adalah gambaran tempat, wakatu dan situasi dalam cerita drama
  • Amanat, adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada
    pembaca naskah atau pendengar (dalam hal ini) dan juga penonton drama.
    Artinya penonton dapat menyimpulkan pesan moral yang telah ia dengar,
    baca atau saksikan.
  • Plot. Lakon drama yang baik selalu mengandung konflik. Sebab, roh drama
    adalah konflik. Drama memang selalu menggambarkan konflik atau
    pertentangan.
    Adanya pertentangan menimbulkan rangkaian peristiwa yang menjadi
    sebab-akibat dan disebut alur/plot.

    Secara rinci perkembangan plot drama ada 6 tahap, yaitu:
    1) Eksposisi, tahap ini disebut tahap perkenalan, karena penonton mulai
    diperkenalkan dengan lakon drama.
    2) Konflik, tahap ini adalah tahap kejadian. Insiden inilah mulai plot drama
    sebenarnya, karena insiden merupakan konflik yang menjadi dasar
    sebuah drama
    3) Komplikasi, konflik-konflik yang semakin berkembang dan semakin
    banyak, kait-mengkait dan masih menimbulkan tanda tanya.
    4) Krisis, tahap ini berbagai konflik mencapai puncaknya.
    5) Resolusi, Pada tahap ini dilakukan penyelesaian konflik.
    6) Keputusan, tahap terkhir ini semua konflik berakhir dan cerita sebentar
    lagi selesai.
    d. Karakter atau perwatakan, yaitu keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokoh
    dalam lakon drama.
    e. Dialog, meupakan perwujudan dari jalan cerita lakon drama. Dialog yang
    dilakukan harus mendukung karakter tokoh yang dimainkan.
    f. Setting, adalah tempat, rung, waktu, suasana terjadinya adegan. Karena
    semua adegan dimainkan di panggung, panggung harus bisa menggambarkan
    tempat adegan yang sedang terjadi.
    g. Bahasa, naskah drama diwujudkan dari bahan dasar bahasa dan penulis
    drama sebenarnya menggunakan bahasa untuk menuangkan ide dramanya.
    h. Interpretasi, adalah penafsiran terhadap lakon drama yang dimainkan yang
    biasanya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat yang diangkat ke
    atas panggung oleh para seniman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar